Waspadai Keguguran Saat Usia Kehamilan Muda

Keguguran saat hamil adalah sebuah peristiwa kehilangan kandungan yang umumnya terjadi pada saat janin berusia di bawah 20 minggu, dengan persentase sekitar satu dari enam perempuan hamil mempunyai resiko besar mengalami keguguran.

Mencegah Keguguran Saat Hamil

Sebagian besar keguguran terjadi trimester pertama, dan berdasarkan penelitian, sekitar satu dari 200 perempuan sangat mungkin mengalami keguguran berulang atau kembali mengalami keguguran setelah sempat mengalaminya di kehamilan berikutnya.

Pada umumnya, menurut pandangan medis, wanita bisa kembali hamil secara normal pasca keguguran setelah melewati satu kali periode menstruasi.

Tanda Keguguran yang Harus Diwaspadai

Ada 4 tanda umum yang harus diwaspadai oleh perempuan hamil diantaranya,
  1. Pendarahan dari organ kewanitaan, baik pendarahan saat hamil yang terjadi secara spontan maupun didahului sebelumnya oleh noda merah kecoklatan dengan volume pendarahan bervariasi dari hanya sekedar beberapa tetes sampai terlihat seperti sedang menstruasi.

  2. Sering merasa kram di bagian perut bawah pada trimester awal kehamilan.

  3. Keluarnya cairan non pendarahan yang tidak disertai dengan rasa sakit, dan

  4. Keluarnya benda padat dari miss v.
Tidak semua perempuan yang mengalami keguguran mendapati semua tanda di atas, namun jika salah satunya anda alami, sebaiknya anda segera berkonsultasi dengan dokter kandungan anda.

Keguguran juga sangat mungkin terjadi dengan tanpa ditandai dengan 4 gejala di atas seperti tidak adanya pendarahan dan atau rasa sakit, atau janin tiba-tiba menghilang disertai dengan tanda-tanda kehamilan yang berhenti. Kejadian tersebut bukanlah janin yang diambil jin atau makhluk halus dan bukanlah peristiwa yang terjadi secara mistis.

Setelah peristiwa keguguran, kemungkinan besar embrio atau bakal janin yang sudah meninggal masih melekat pada rahim, dan pada kondisi tersebut dibutuhkan tindakan medis seperti operasi (kuretase) untuk mengeluarkan janin yang gagal lahir.

 
Atas